Gendongan bayi memiliki banyak manfaat, khususnya dalam membantu Bunda mengurus Si Kecil. Karena peran gendongan bayi cukup penting, Bunda harus memastikan bahwa gendongan yang digunakan sesuai dengan usia Si Kecil, agar ia tetap nyaman dan aman saat sedang digendong.

Ada banyak manfaat dari gendongan bayi. Selain mempermudah Bunda untuk beraktivitas sambil merawat bayi, menggendong bayi menggunakan gendongan juga bisa menenangkan bayi ketika menangis, mempermudah proses menyusui, serta mempererat ikatan Bunda dengan Si Kecil.

Bunda, Ini Tips Memilih Gendongan Sesuai Usia Bayi - Alodokter

Tips Memilih Gendongan Bayi

Demi kenyamanan dan keamanan, Bunda sebaiknya memilih gendongan sesuai dengan usia bayi. Pasalnya, jika salah pilih, Si Kecil bisa saja mengalami cedera dan terganggu pertumbuhannya.

Oleh karena itu, sebelum membeli gendongan bayi, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Sesuai dengan umur dan berat Si Kecil

Pastikan gendongan yang Bunda pilih sesuai dengan ukuran tubuh, umur, dan berat badan Si Kecil. Jangan sampai gendongan yang dipilih terlalu longgar atau terlalu ketat karena dapat mengganggu perkembangan tubuh bayi.

2. Aman dan kokoh

Pastikan gendongan yang digunakan aman dan kokoh, khususnya untuk jenis gendongan depan dan belakang. Selain untuk keamanan, gendongan seperti ini juga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama tahan lama.

Jadi, ketika Bunda membeli gendongan, pastikan bahwa kekuatan dudukan bayi dan tali penopangnya benar-benar kokoh, ya, Bun.

3. Nyaman digunakan

Sebaiknya pilih gendongan yang nyaman digunakan untuk segala kebutuhan, khususnya menyusui. Jangan lupa juga untuk memilih gendongan yang terbuat dari bahan yang tidak terlalu tebal dan mudah dicuci.

Bagi Bunda yang memiliki bayi prematur, sebaiknya berkonsultasi ke dokter dulu sebelum membeli gendongan agar tidak salah pilih dan sesuai dengan kebutuhan.

Tipe Gendongan Bayi Sesuai Usia

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, demi keamanan dan kenyamanan, Bunda disarankan untuk memilih gendongan sesuai dengan usia bayi. Berikut adalah beberapa jenis gendongan bayi yang umum digunakan, beserta usia yang direkomendasikan:

Kain gendongan

Jenis gendongan ini tidak asing lagi di Indonesia. Kain gendongan atau biasa disebut ‘cukin’, bisa berupa sarung atau kain tradisional. Bunda bisa menggunakan kain gendongan untuk menggendong dan menyusui Si Kecil.

Cara pemakaiannya juga mudah. Bunda cukup melilitkan kain ke tubuh, lalu atur posisi, kencangkan dan pastikan tetap nyaman . Kain gendongan cocok digunakan untuk bayi berusia 0−2 bulan, karena berat bayi pada usia ini masih ringan.

Gendongan selempang

Gendongan selempang (sling carrier) biasanya berbahan dasar kain katun atau linen. Gendongan ini memiliki bentuk yang mirip dengan kain gendongan. Bedanya adalah gendongan jenis ini memilki dua tali penopang yang bisa disesuaikan dengan kenyamanan Bunda dan Si Kecil.

Gendongan selempang cocok digunakan untuk bayi berusia 0−2 bulan atau bayi dengan berat 4,5−6,8 kg. Selain memudahkan dalam proses menyusui, gendongan ini juga membuat Si Kecil tetap hangat ketika berada dalam dekapan Bunda.

Gendongan depan

Gendongan depan (front carrier) agak berbeda dengan dua gendongan sebelumnya. Gendongan depan memungkinkan Bunda untuk menggendong Si Kecil dalam posisi duduk, karena ada bantalan untuk menopangnya. Gendongan jenis ini memiliki bentuk seperti tas ransel yang menghadap ke depan.

Gendongan depan memungkinkan bayi untuk duduk dengan dua posisi. Posisi pertama adalah menghadap ke depan, dan yang ke dua adalah di belakang dengan posisi berhadapan dengan yang menggendongnya.

Gendongan ini cocok digunakan oleh bayi yang sudah berusia 5−6 bulan, karena di usia ini leher bayi sudah lebih kuat dan dapat menegakkan kepala sendiri.

Gendongan belakang

Gendongan belakang (backpack carrier) adalah gendongan yang digunakan seperti tas ransel. Gendongan jenis ini biasanya direkomendasikan jika Bunda akan melakukan aktivitas yang lama bersama Si Kecil. Gendongan belakang cocok digunakan untuk bayi yang sudah berusia 1 tahun.

Hal Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain memahami jenis dan cara memilih gendongan yang tepat, Bunda juga harus memperhatikan beberapa hal saat menggunakan gendongan, yaitu:

Berlatih menggunakan gendongan

Agar aman, Bunda bisa berlatih menggunakan gendongan terlebih dulu dengan boneka atau plastik yang berisi beras. Jika merasa sudah aman dan percaya diri, barulah Bunda bisa menggendong Si Kecil menggunakan gendongan tersebut.

Belajar mengatur posisi gendongan

Hal ini bertujuan untuk mengetahui posisi yang nyaman untuk bayi. Pastikan Bunda bisa melihat wajah Si Kecil dengan jelas dan ia bisa bernapas dengan leluasa. Jangan sampai wajah Si kecil tertutup oleh gendongan.

Gendongan tidak boleh terlalu ketat

Jika Bunda menggunakan kain gendongan atau gendongan selempang, jangan melilitnya terlalu ketat, ya. Jika terlalu ketat, pinggul Si Kecil akan tertekan dan dapat terjadi gangguan susunan sendi panggul (displasia panggul).

Kaki bayi jangan menggantung

Saat menggunakan gendongan, pastikan kaki Si Kecil tidak menggantung lurus ke bawah. Pastikan posisikan kain atau gendongan bisa menopang kaki Si Kecil menyamping dari pangkal paha hingga lutut.

Bunda juga bisa mengatur kaki Si Kecil agar melingkar ke tubuh Bunda. Jika kakinya dibiarkan menggantung, ia berisiko untuk mengalami displasia panggul.

Satu hal lagi yang harus diingat, hindari menggunakan gendongan bayi saat mengendarai mobil, melompat, jogging, atau melakukan aktivitas lain yang bisa membuat Si Kecil terguncang atau cidera.

Bunda sudah paham, kan, bagaimana cara memilih gendongan yang tepat untuk Si Kecil? Jika Bunda masih bingung terkait gendongan seperti apa yang cocok untuk bayi Bunda, coba konsultasikan kepada dokter.