Ada beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi epilepsi. Tujuan pengobatan adalah untuk menstabilkan aktivitas listrik di otak dan mencegah gejala epilepsi kambuh.
Pengobatan Epilepsi dengan Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat antikejang atau obat antiepilepsi untuk mengurangi frekuensi kejang. Beberapa jenis obat antikejang yang bisa diresepkan oleh dokter adalah:
- Asam valproate
- Carbamazepine
- Lamotrigine
- Levetiracetam
- Topiramate
Pengobatan Epilepsi dengan Terapi
Selain dengan obat-obatan, ada terapi lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi epilepsi, yaitu:
1. Stimulasi saraf vagus
Terapi ini dilakukan dengan memasang alat kecil di bawah kulit, tepatnya di area bawah tulang selangka kiri. Alat ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal listrik ke saraf vagus guna mengontrol frekuensi kejang.
2. Deep brain stimulation (DBS)
Deep brain stimulation dilakukan dengan memasang implan ke dalam otak untuk mengatur atau menyeimbangkan sinyal listrik yang tidak normal. Melalui terapi ini, diharapkan frekuensi dan intensitas kejang pada pasien menjadi berkurang.
3. Neurostimulasi responsif
Terapi lain yang dapat dilakukan untuk mengobati epilepsi adalah neurostimulasi responsif. Dalam terapi ini, dokter akan menanamkan alat khusus pada permukaan kulit kepala atau di dalam jaringan otak. Alat ini akan memantau aktivitas otak dan mendeteksi tanda-tanda kejang.
Jika terdeteksi kejang atau aktivitas yang mirip kejang, perangkat tersebut akan mengirimkan arus listrik kecil ke otak untuk menghentikan kejang atau bahkan mencegah terjadinya kejang.
Pengobatan Epilepsi dengan Diet Ketogenik
Diet ketogenik adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Pola makan ini bertujuan untuk membuat lemak menjadi sumber energi utama tubuh. Namun, diet ini hanya dilakukan dalam waktu tertentu di bawah pengawasan dokter.
Berdasarkan penelitian, diet ketogenik lebih efektif untuk anak-anak daripada orang dewasa.
Pengobatan Epilepsi dengan Tindakan Operasi
Jika obat-obatan dan terapi tidak efektif untuk mengatasi epilepsi, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani operasi. Prosedur operasi bertujuan untuk mengangkat bagian kecil otak yang menjadi sumber kejang, dengan syarat area tersebut tidak mengatur fungsi vital seperti berbicara, melihat, atau bergerak.
Teknik operasi yang dilakukan berupa operasi lubang kunci dengan laser dan bantuan MRI (MRI-guided stereotactic laser ablation).
Itulah berbagai pilihan pengobatan epilepsi yang dapat disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan kejang yang dialami pasien.
Perlu diingat bahwa penderita epilepsi tidak boleh menghentikan atau mengubah dosis obat tanpa berkonsultasi via chat terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini untuk memastikan pengobatan berjalan efektif dan menghindari risiko efek samping.