Operasi katarak diperlukan jika kekeruhan lensa akibat katarak sudah menimbulkan gangguan penglihatan yang signifikan dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui sebelum menjalani operasi katarak, termasuk jenis dan prosesnya.
Katarak ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata yang bisa menghalangi atau mengganggu penglihatan. Kondisi ini umumnya terjadi di usia lanjut dan dapat disembuhkan dengan operasi katarak.
Kondisi Penglihatan Penderita Katarak
Lensa mata yang keruh membuat seorang penderita katarak mengalami gangguan penglihatan, seperti:
- Penglihatan buram atau berkabut
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan ganda, terutama saat melihat dengan satu mata
- Warna terlihat pudar atau seperti kekuningan dan kecokelatan
- Gangguan penglihatan ini bisa berangsur-angsur memburuk, sehingga penderitanya harus sering ganti kacamata
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa katarak bisa terbentuk. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak, antara lain:
- Penuaan
- Cedera pada mata
- Paparan sinar matahari untuk waktu yang lama
- Riwayat katarak di keluarga
- Malnutrisi
- Kebiasaan merokok
- Diabetes
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Meski kebanyakan terjadi pada orang lanjut usia, katarak juga bisa terjadi pada anak-anak atau bayi yang baru lahir. Kondisi ini disebut juga katarak kongenital dan umumnya disebabkan oleh infeksi intrauterine atau kelainan genetik.
Prosedur Operasi Katarak dan Beberapa Tekniknya
Katarak ringan umumnya tidak memerlukan penanganan medis. Namun, bila lensa mulai terlihat sangat keruh dan gangguan penglihatan tidak dapat diatasi dengan kacamata, diperlukan langkah operasi untuk mengatasinya.
Operasi katarak bertujuan untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa mata buatan. Sebelum memutuskan jenis dan teknik operasi katarak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik mata dan pemeriksaan penunjang untuk menilai kelainan lensa mata.
Anda juga dianjurkan untuk menggunakan obat tetes mata sesuai resep dokter selama 1–2 hari sebelum operasi. Anda pun tidak boleh menggunakan obat-obatan lain serta tidak boleh makan dan minum selama 12 jam sebelum menjalani operasi.
Ada beberapa teknik operasi katarak yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Phacoemulsifikasi
Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat kornea. Selanjutnya, sebuah alat kecil dimasukkan dan lensa yang keruh dihancurkan dengan menggunakan getaran ultrasonik.
Lensa yang hancur akan disedot keluar dengan alat yang sama. Teknik ini merupakan cara yang paling umum dilakukan.
2. Operasi katarak dengan sayatan minimal
Teknik operasi katarak ini hampir sama dengan teknik phacoemulsifikasi. Hanya saja sayatan yang dibuat berukuran kecil, yaitu kurang dari 1,8 mm.
3. Operasi katarak ekstrakapsuler
Prosedur operasi dengan membuat sayatan yang cukup lebar pada mata agar dapat mengambil lensa yang keruh secara utuh, dengan menyisakan kapsul lensa di dalam mata.
Teknik ini diperuntukkan bagi mereka yang kataraknya sudah menutupi sebagian besar lensa mata.
4. Operasi katarak intrakapsuler
Metode operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat lensa beserta kapsul lensa yang mengelilinginya. Pada operasi ini, dibutuhkan sayatan yang lebih besar dibandingkan teknik operasi katarak lainnya.
Setelah lensa yang keruh disingkirkan, dokter akan menggantinya dengan lensa mata buatan. Lensa ini bertujuan untuk meningkatkan penglihatan dengan membuat cahaya terfokus di bagian belakang mata. Ada beberapa jenis lensa intraokular, yaitu:
- Lensa torik, untuk memperbaiki rabun jauh maupun astigmatisme atau silinder
- Lensa monofokal, untuk kondisi mata rabun jauh
- Lensa multifokal, agar mata dapat fokus pada berbagai jarak, mulai dari jarak dekat, menengah, dan jauh
Risiko terjadinya komplikasi dari operasi katarak tergolong sangat rendah dan dapat diatasi dengan obat-obatan atau operasi lanjutan. Komplikasi biasanya terjadi jika Anda menderita penyakit mata atau memiliki kondisi medis tertentu.
Hal yang Perlu Dilakukan setelah Operasi Katarak
Beberapa jam setelah operasi, Anda biasanya sudah diperbolehkan pulang. Hal ini karena operasi katarak umumnya menggunakan bius lokal dan umumnya berlangsung dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 30–45 menit.
Namun, Anda disarankan untuk didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat untuk mengantar Anda pulang. Hal ini karena kemampuan mata untuk melihat belum sempurna. Mata akan sensitif terhadap cahaya, buram, dan terasa gatal selama beberapa hari pascaoperasi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan mata setelah operasi katarak meliputi:
- Hindari menyentuh mata.
- Gunakan tetes mata sesuai anjuran dokter untuk meringankan rasa tidak nyaman pascaoperasi.
- Pastikan tidak ada benda apa pun ke dalam mata, seperti sabun atau air.
- Jangan mengenakan make-up pada area mata setidaknya 4 minggu setelah operasi.
- Hindari olahraga berenang selama 4–6 minggu.
- Jangan naik pesawat tanpa persetujuan dokter.
- Jangan mengendarai kendaraan sampai diizinkan dokter.
Biasanya setelah operasi katarak, Anda perlu memakai kacamata rabun dekat atau rabun jauh atau bahkan kombinasi keduanya. Hal ini karena lensa mata buatan tidak dapat fokus pada jarak tertentu.
Mata dapat benar-benar pulih dalam waktu sekitar 2 bulan setelah operasi. Sebagian besar orang akan mengalami perbaikan daya penglihatan setelah operasi. Anda akan dapat melihat cahaya tanpa kesilauan, dapat membedakan warna karena terlihat lebih terang, dan bisa melihat benda dengan lebih fokus.
Bila setelah menjalani operasi katarak Anda mengalami mata merah, rasa nyeri yang tak kunjung hilang meski telah menggunakan obat pereda nyeri, mual dan muntah, atau bahkan kehilangan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.